Rabu, 29 April 2009

“Kiat Menjadi Wanita Salehah”

Di dunia, wanita saleha akan menjadi cahaya bagi keluarga dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikan bidadari di surga. Kemuliaan wanita saleha digambarkan Rasulullah SAW dalam sabdanya. “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhatian adalah wanita saleha” (HR. Muslim)

Dalam QS. An-nur 31, Allah SWT memberikan gambaran wanita saleha sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah SWT dan RosulNya. Make upn-nya adalah basuhan air wudu. Lipstiknya adalah zikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-quran.

Wanita salehah sangat sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang saleha centil, suka jingkrak-jingkrakan, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan mutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).

Kedekatan kepada Allah semakin baik, dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya, maupun orang lain. Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Alquran dan sunnah.

GUDANG ILMU

Pada prinsipnya wanita salehah adalah wanita yang taat kepada Allah dan RosulNya. Rambu-rambu kemuliaanya bukan dari aneka aksesori yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan salah satu saat bisa jadi sumber masalah.

Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita salehah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kifur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up, apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan.

Jika ingin menjadi wanita salehah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Nabi SAW. Seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Bisa jadi wanita (cerdas) salehah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlaknya dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita saleha ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses.

PERAN WANITA

Banyak wanita bisa sukses. Namun, tidak semua bisa salehah. Salehah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga remaja putri.

Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, “jika kita ingin mengenal pribadi seseorang, maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya.” Peran wanita salehah peranannya sangat besar dalam keluarga, bakan Negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita salehah ada di belakang. Para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih.

CIRI-CIRI WANITA SALEHAH

-= Wanita solat 5 waktu, puasa ramadhan, takut suami (menghargai)

-= Wanita yang selalu berdzikir (berdoa)

-= Wanita yang selalu bersyukur

-= Wanita yang mempu menjadikan suaminya beriman

WANITA PENGHUNI NERAKA

-= Wanita yang mengingkari kebaikan suaminya

-= Wanita yang berpakaian transparan/ ketat

-= Wanita yang berjalan lenggak lenggok (bersifat menggoda kaum lelaki)

-= Wanita yang mempunyai cambuk/ senjata untuk menyakiiti orang

-= Wanita yang tidak bisa menjaga lisannya

ORANG YANG TIDAK DIPERKENANKAN MASUK SURGA (BAGI LAKI-LAKI)

-= Orang yang menengguk arak

-= Orang yang durhaka kepada orangtuanya/ menyayangi istri dari pada orang tuanya

-= Orang yang membiarkan istrinya berbuat zina/ tidak melarang orang lain mengganggu istrinya

-= Orang yang membeli wanita untuk kepuasannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar