Sabtu, 30 Mei 2009

“Kami Mendengar dan Kami Taat”

Az-Zariyat Ayat 56 : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku”

Al-Lahab Ayat 1-5 : “1) Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. 2) Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. 3) Kelak dia akan masuk kedala api yang bergejolak (Neraka). 4) Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (Penyebar Fitnah). 5) Dilehernya ada tali dari sabut yang dipintal.”

Al-Baqarah Ayat 172 : “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah pada allah, jika kamu hanya menyembah padanya”

Al-Baqarah ayat 168 : “Hai Manusia! Makanlah makanan yang halal dan baik yang terdapat di Bumi, janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan adalah musuh bagimu.”

Al-Isra Ayat 23 : “Berbuat baiklah kepada orangtua, dan jangan berkata ‘AHH’ , membentaknya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

An-Nisa Ayat 14 : “Barang siapa yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, dia akan memasukkannya ke SURGA yang mengalir dibawah sungai. Itulah kemenangan yang agung.”

An-Nur ayat 51 : “Apabila orang-orang mukmin diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara diantara mereka, mereka berkata “Kami Mendengar dan Kami Taat” dan mereka orang-orang yang beruntung.”

Jumat, 15 Mei 2009

“Pencuri Yang Takwa”

Pada zaman dulu ada seorang pemuda yang takwa namanya Fulan, ia sangat tunduk dan patuh pada orangtua dan guru ngajinya. Ia sangat lugu dan jujur. Ia belajar kepada sang Ustadz, sang Ustadz menasihati bahwa kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesunguhnya orang alim yang menengadahkan tangannya, tidak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah mencari pekerjaan dengan menurun ayah kalian masing-masing, sertakanlah ketakwaan kepada Allah SWT, dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Setelah dirasa cukup belajar agamanya, fulan pulang sesaat kemudian. Fulan bertanya kepada ibunya “Wahai ibuku yang kusayangi apakah pekerjaan ayah dulu?”. Mendapat petanyaan tersebut itu ibu Fulan tiba-tiba gemetar hatinya. Lalu dia menjawab dengan menangis “Mengapa engkau menanyakan pekerjaan ayahmu, ketahuilah bahwa ayahmu sudah meninggal dan pekerjaan ayahmu adalah pencuri”. Kemudian Fulan menjawab “Guruku memerintahkan kepada murid-muridnya bekerja menurun ayahnya masing-masing dan tetap bertakwa kepada Allah dalam mengerjakan pekerjaan tersebut”. Lalu sang ibu bertanya “apakah ada ketakwaan dalam pekerjaan mencuri itu?”. Kemudian Fulan menjawab “Ya, begitu kata guruku”.
Kemudian Fulan berpamitan untuk melaksanakan pekerjaanya yaitu mencuri, sebelum Fulan mulai mencuri Fulan bertanya kepada orang yang sudah berpengalaman, bagaimana cara/teknik melakukan pekerjan sebagai pencuri. Kemudian Fulan mulai mencuri di rumah tetangganya, saat hendak masuk ke dalam Ffulan ingat pesan ustadz, agar selalu bartakwa kepada Allah SWT, padahal menggangu tetangga adalah perbuatan yang tidak bertakwa, akhirnya rumah itu ditinggalkannya. Lalu Fulan menemukan sebuah rumah kemudian mengendap-endap hendak masuk ke rumah tersebut, tetapi si Fulan tahu bahwa rumah tersebut adalah rumah anak yatim. Kemudian Fulan berhenti mengendap-endap dan berbisik pada diri sendiri bahwa makan harta anak yatim adalah perbuatan yang tidak bertakwa. Lalu ditinggalkannya rumah anak yatim tersebut. Akhirnya ia sampai di rumah seorang pedagang kaya raya, yang tidak ada penjaga pintu rumah tersebut. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya.
Setelah berhasil masuk, ternyata rumah tersebut besar sekali dia berkeliling di dalam rumah itu, sampai ia menemukan tempat dimana penyimpanan harta. Ia membuka sebuah kotak/peti, didalamnya berisi emas dan uang tunai yang jumlahnya banyak, fulan tergoda untuk mengambil, lalu teringat pesan Gurunya agar dalam bekerja selalu bertakwa. Kemudian ia berfikir barangkali sang pedagang belum mengeluarkan zakatnya, lalu ia mencari buku-buku catatan pembukuan, setelah menemukannya kemudian ia menghidupkan lampu. Kemudian ia mulai menghitung karena Fulan memang pandai dalam hal pembukuan. Dan ia menemukan bahwa didalam buku catatan tersebut tidak ada pengeluaran untuk zakat. Kemudian ia menhitung dan memisahkan harta yang akan dizakatkan, si Fulan masih sibuk menghitung, tidak terasa sampai waktu fajar tiba, kemudian ia mengambila air wudhu dan melakukan Solat.
Saat Fulan sedang solat sang tuan rumah bangun dari tidurnya, sang tuan rumah kaget melihat diruang tempat penyimpanan harta ada yang menghidupkan lampu, kemudian ia berjalan ke ruang penyimpanan harta tersebut,setelah ia sampai di ruang tersebut ia lebih kaget lagi karena ia melihat kotak/petipenyimpanan hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang yang sedang solat. Setelah Fulan selesai solat kemudian tuan rumah bertanya “Hai siapakah kamu dan apa yang sedang kamu lakukan disini” Si Fulan menjawab “Ayo solat dulu nanti kita bicarakan”. Karena tuan rumah khawatir bahwa Fulan membawa senjata maka diturutilah kehendaknya.
Setelah selesai solat kemudian tuan rumah bertanya “Sekarang ceritakanlah siapa kamu, lalu apa yang kamu lakukan dengan catatan pembukuan itu”. Si Fulan menjawab “aku ini adalah pencuri, aku menghitung zakat yang belum kamu keluarkan, sekarang aku sudah menghitungnya dan sudah aku pisahkan agar kamu bisa memberikan kepada orang yang berhak”. Kemudian Fulan bercerita panjang lebar tentang parjalanan hidupnya sampailah ia menjadi pencuri. Setelah tuan rumah mendengar ceritanya dan mengetahui manfaat zakat juga tahu ketepatannya si Fulan dalm menghitung kemudian ia menemui istrinya dan menceritakan kejadian tersebut. Asal tahu sang tuan rumah punya seorang putri, setelah dibicarakan keduanya menemui Fulan. Kemudian sang tuan rumah bertanya “bagaimana sekiranya kalau kamu aku Nikahkan dengan putriku, aku akan angkat kau sebagai sekretarisku dan juru hitung. Kau boleh tinggal disini dengan dengan Ibumu”. Kemudian fulan menyetujui. Keesokan harinya tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah putrinya dengan Fulan.